KLIK IKLAN DIBAWAH INI

Sabtu, 21 November 2009

Dangdut Kedua Lewat Sonet 2 Band

JAKARTA, JUMAT — Pada era 1970-an, Rhoma Irama membawa perubahan dalam orkes Melayu dengan mengubah sedikit gaya bermusik dangdut dengan sentuhan rock yang diadaptasinya dari grup musik luar negeri, seperti Deep Purple. Untuk kedua kalinya, raja dangdut tersebut memberi sentuhan berbeda dalam musik dangdut—yang dibawakan lewat Ridho Roma, salah satu putranya, bersama formasi pemain musik yang diberi nama Sonet 2 (baca: Sonet Two) Band.



"Saya menyebutnya revolusi dangdut kedua, setelah Soneta. Ini dilakukan agar dangdut dapat kembali bersaing dengan musik-musik lain, seperti dulu Soneta pernah melakukannya. Sekarang giliran Sonet 2 Band," ungkap Rhoma saat peluncuran album perdana Ridho Rhoma dan Sonet 2 Band-nya di Planet Hollywood Jakarta, Kamis (22/1).

Revolusi yang dimaksud Rhoma merupakan penyegaran dan pembaruan musik dangdut yang selalu diusungnya dari segi aransemen dan formasi yang belum pernah ada dalam sejarah musik dangdut. "Walaupun aransemennya lebih terdengar nge-pop, unsur India yang identik dengan dangdut enggak boleh hilang," jelas Rhoma.

Jika dulu, lanjut Rhoma, dirinya bersama Soneta merupakan sebuah grup karena memiliki personel 15 orang, kini Sonet 2 Band hanya digawangi oleh enam orang sebagaimana umumnya personel band lainnya sekarang. "Formasinya seperti itu supaya dangdut bisa tampil sejajar dengan musik pop dan bersaing secara sehat," tuturnya.

Sementara itu, Ridho, yang menggunakan nama ayahnya di belakang nama dirinya, merasa sangat bangga bisa meneruskan profesi Rhoma sebagai pembawa pembaruan dalam musik dangdut. "Aku bangga banget akhirnya impian Papa dan mungkin orang lain tercapai. Meskipun tidak mudah memikul tanggung jawab itu," kata Ridho.

Dalam album perdana yang berjudul Menunggu, Sonet 2 Band, dengan para personel Rhido Rhoma (vokal), Ricky (gitar), Moamar Kadafi (bas), Bisri (drum), Dany (keyboard), dan Adi (tabla dan perkusi), mengaransemen ulang 10 lagu milik Rhoma. "Meskipun lagu-lagu ini milik Papa, Papa memberi kebebasan kepada saya untuk memilih lagu-lagu mana yang cocok untuk saya bawakan. Papa ingin lagu-lagunya sesuai dengan jiwa dan warna bermusik saya," terang Ridho.

Rhoma menolak dirinya dianggap menganakemaskan Ridho di antara anak-anaknya yang lain dengan memilih Ridho sebagai penerus takhta Raja Dangdut-nya kelak. "Saya tidak memilih, tapi karena Ridho memang punya talenta yang besar dalam musik dangdut. Secara skill dan insting dia punya sence of dangdut yang kuat," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar